Disease Surveillance

Temukan informasi terbaru mengenai Disease Surveillance bulan ini!

Laporan monitoring penyakit ini kami persembahkan untuk para stakeholder di industri perunggasan tanah air.

Dapatkan analisa tim Veterinary Service kami berdasarkan update penyakit di lapangan setiap bulannya!

Agustus 2025

RINGKASAN ANALISA

Berdasarkan data BMKG, kelembapan relatif (RH) rata-rata pada Agustus 2025 berkisar sekitar 75%, dengan suhu permukaan 26-29 °C. Analisis curah hujan pada bulan tersebut bervariasi, mulai dari kriteria rendah (43%), sedang (36%), dan kriteria tinggi – sangat tinggi (11%). 63% wilayah Indonesia telah memasuki musim kering/kemarau. Meskipun musim kemarau, beberapa wilayah mengalami hujan lebat akibat fenomena atmosfer aktif. Laporan cuaca rinci dapat diakses di BMKG.

 

Kondisi ini membuat tantangan berat di tengah perubahan musim yang ekstrem. Kegagalan manajemen pemeliharaan dalam mengantisipasi perubahan cuaca dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit.

Total 58 kasus dilaporkan dari 18 penyakit atau kondisi berbeda, dengan broiler menyumbang 36 kasus dan layer 22 kasus.

 

 

 

 

Tujuh penyakit yang paling banyak dilaporkan pada Agustus 2025 adalah:

  • CRD – 6 laporan (10%)
  • IBH – 5 laporan (9%)
  • ND – 5 laporan (9%)
  • DOC Quality – 5 laporan (9%)
  • Coccidiosis  – 5 laporan (9%)
  • CCRD – 4 laporan (7%)
  • IB  – 4 laporan (7%)

Penyakit lainnya termasuk aMPV, NE,  Slowgrowth, Helminthiasis dan Heatstress (3 laporan, 5%), IBD Coryza, ILT (2 laporan, 3%).

Laporan lainnya yang tersisa, mencakup Avian Influenza H5, Avian Influenza H9, Neonatal Coli masing-masing dengan 1 kasus (2%) secara berurutan.

Penyakit tertinggi yang dilaporkan pada Agustus 2025 adalah Chronic Respiratory Disease (CRD). Masalah pernafasan ini sangat erat kaitannya dengan masih banyaknya ditemukan masalah pada manajemen pemeliharaan dan juga dalam mengatasi dampak negatif cuaca ekstrim akhir-akhir ini.

 

Anomali cuaca masih menjadi tantangan besar pada Agustus lalu. Panas terik dan hujan lebat yang datang silih berganti menyelimuti Tanah Air sepanjang hari. Kondisi ini menyebabkan tujuh penyakit menjadi fokus utama laporan kesehatan, yang mencakup 60% dari total laporan bulan tersebut.

Penyakit pernapasan masih menjadi momok terbesar bagi industri perunggasan di Indonesia. Kasus yang dilaporkan umumnya diawali oleh infeksi pernapasan ringan (Mycoplasma/CRD), yang kemudian diperparah oleh virus (ND, IB) maupun bakteri (E. coli). Dari tinjauan mayoritas kasus, terlihat bahwa sebagian besar pemicu infeksi pernapasan awal adalah kegagalan manajemen dalam menyediakan sirkulasi udara yang baik, serta kualitas DOC yang kurang optimal. Namun faktor terbesar berasal dari kegagalan biosekuriti, khususnya dalam proses cleaning and disinfecting yang tidak benar-benar tuntas akibat fluktuasi cuaca ekstrem. Faktor inilah yang turut memicu meningkatnya laporan kasus Inclusion Body Hepatitis (IBH) dan Koksidiosis.

 

Oleh karena itu, proses cleaning and disinfecting serta masa istirahat kandang perlu ditinjau ulang, baik dari sisi pelaksanaan maupun dari pemilihan jenis serta dosis desinfektan yang digunakan, agar populasi patogen residen dapat ditekan secara signifikan sebelum DOC baru masuk ke kandang.

 

Khusus untuk IBH, Agustus tercatat sebagai bulan kedua di mana kasus IBH masuk dalam database GPS DS 2025. Tingginya kasus IBH menjadi sinyal kewaspadaan bagi dunia perunggasan nasional agar segera melakukan upaya pencegahan yang menyeluruh, ketat, dan konsisten dari hulu ke hilir, agar gelombang kasus serupa seperti periode 2017–2019 tidak kembali terulang. Prinsip utama pencegahan IBH adalah memperkuat program vaksinasi killed pada indukan, sehingga mampu mentransfer antibodi maternal (MAB) IBH yang tinggi kepada DOC. Program ini harus di bersamai dengan penerapan biosekuriti ketat, terutama melalui proses cleaning and disinfecting yang disiplin di kandang.

 

Salah satu kerugian terbesar dari IBH adalah tingginya angka kematian yang dapat terjadi secara berulang. Pola kematian biasanya dimulai pada minggu kedua hingga ketiga, kemudian mereda, lalu kematian meningkat kembali pada minggu ketiga hingga keempat, dan dapat berulang seterusnya. Tingginya angka kematian pada kasus IBH dapat ditekan dengan pemberian preparat metabolik yang mendukung fungsi jantung, hati, dan ginjal yang merupakan organ-organ paling parah terdampak oleh virus IBH.

 

Data laporan penyakit pada bulan Agustus 2025 tersebut didapatkan dari 4 wilayah yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 

PENYAKIT AYAM PEDAGING/BROILER

Untuk data penyakit ayam pedaging/broiler bulan ini berkontribusi 36 kasus penyakit. 

 

 

PENYAKIT AYAM PETELUR/LAYER

Sedangkan untuk data penyakit ayam petelur/layer bulan ini berkontribusi 22 kasus penyakit.

 

PREDIKSI PENYAKIT AGUSTUS 2025

Berdasarkan data surveillance selama 7 tahun, kami dapat memprediksi dominan penyakit yang akan muncul pada bulan-bulan tertentu. Untuk prediksi penyakit pada bulan September 2025, berdasarkan persentase kejadian penyakit pada bulan yang sama selama 7 tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

 

 

Berbagai ancaman masih akan dihadapi oleh pelaku usaha perunggasan di Indonesia pada bulan September 2025. Terutama jika cuaca ekstrem terus berlanjut. Tiga penyakit dengan probabilitas tertinggi adalah: ND dengan 16%, CCRD
dengan 15%, dan IB dengan 10% peluang.

 

Tiga penyakit yang paling diprediksi pada ayam pedaging/ broiler adalah: CCRD (20%), ND (20%), dan IB (11%).

 

Sedangkan prediksi ayam petelur/ layer adalah probabilitas ND (12%), CRD (11%) dan CORYZA (10%)

 

Prediksi ini dimaksudkan untuk membantu komunitas unggas meningkatkan program pencegahannya, bukan sebagai jaminan keakuratan.

Informasi lebih lanjut mengenai Disease Surveillance bisa di unduh pada kolom dibawah atau hubungi tim PT Ceva Animal Health Indonesia di lapangan.

DISEASE SURVEILLANCE adalah newsletter rutin yang dikeluarkan oleh Departement of Veterinary Service Ceva Animal Health Indonesia. Disusun oleh drh. Ismail Kurnia Rambe – Veterinary Service Coordinator berdasarkan laporan dari seluruh dokter hewan Ceva Indonesia yang tersebar dilapangan. Seluruh grafik yang dituangkan merupakan data milik Ceva, mohon untuk mencantumkan sumber jika ingin menggunakannya.

Unduh Laporan Penyakit

Agustus 2025