Disease Surveillance
Temukan informasi terbaru mengenai Disease Surveillance bulan ini!
Laporan monitoring penyakit ini kami persembahkan untuk para stakeholder di industri perunggasan tanah air.
Dapatkan analisa tim Veterinary Service kami berdasarkan update penyakit di lapangan setiap bulannya!
Mei 2025
RINGKASAN ANALISA
Berdasarkan data BMKG, kelembapan relatif (RH) rata-rata pada Mei 2025 berkisar antara 66 – 72%, dengan suhu permukaan 27,3 °C. Analisis curah hujan pada bulan tersebut bervariasi, mulai dari kriteria rendah (23%), sedang (72%), dan kriteria tinggi – sangat tinggi (5%). Wilayah Indonesia sedang memasuki musim kering/kemarau dan bisa dikategorikan kemarau basah. Laporan cuaca rinci dapat diakses di BMKG.
Kondisi ini membuat tantangan berat di tengah perubahan musim yang ekstrem. Kegagalan manajemen pemeliharaan dalam mengantisipasi perubahan cuaca dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
Total 71 kasus dilaporkan dari 20 penyakit atau kondisi berbeda, dengan broiler menyumbang 29 kasus dan layer 42 kasus.
.
.
Lima penyakit yang paling banyak dilaporkan pada Mei 2025 adalah:
- CCRD – 13 laporan (18%)
- aMPV – 9 laporan (13%)
- ND – 6 laporan (8%)
- IB – 5 laporan (7%)
- AI H5 – 5 laporan (7%)
Penyakit lainnya termasuk, AI H9, Cocci, Mycotoxin (4 laporan, 6%), CRD, NE, Heat stress (3 laporan, 4%), Coryza, Helminthiasis, IBD (2 laporan, 2%).
Laporan lainnya yang tersisa, mencakup Lucocytozoon, Mismanagement, Salmonellosis, IBH, DOC Quality and Slowgrowth masing-masing dengan 1 kasus (1%) secara berurutan.
“Kemarau basah” itulah ungkapan yang diberikan BMKG pada cuaca ekstrim yang melanda tanah air saat ini. Merujuk pada kondisi musim kemarau tetapi dibarengi dengan tingginya intensitas hujan. Fenomena ini berimbas ke banyak sektor, termasuk sektor peternakan dan kesehatan.
Tidak heran jika pada Mei lalu, ada 71 kasus telah dilaporkan ke database GPS DS Ceva. 6 penyakit dengan laporan tertinggi adalah kasus-kasus pernafasan, 2 kasus terakhir juga berhubungan erat dengan kondisi cuaca dan penanganan kelembaban dalam kandang.
‘Highlights’ laporan penyakit unggas bulan Mei diwarnai dengan kentalnya laporan kematian tinggi dari berbagai daerah. Penyebabnya bisa aktor tunggal seperti ND dan AI H5, atau kolaborasi beberapa pelaku yang bekerja bersama seperti IB, aMPV, E Coli, dan H9. Outputnya menyebabkan kematian tinggi dan tekanan yang hebat terhadap performa ayam. Begitu juga dengan kasus Cocci dan Mycotoxicosis yang ikut berperan dalam menekan kondisi kekebalan ternak ayam secara keseluruhan, memudahkan dan memungkinkan masuknya patogen ke dalam tubuh dan menimbulkan kerugian yang luar biasa.
Kita harus berbenah dengan daya upaya terkuat untuk mengurangi jumlah patogen di kandang sebelum ayam masuk dan saat ayam dalam pemeliharaan. Upaya-upaya biosecurity perlu di audit dan dikembalikan ke standar operasi prosedur yang benar. Program pemeliharaan mementingkan sirkulasi udara yang lancar, serta memberikan pakan yang memiliki nutrisi dan kecernaan yang tinggi, dengan tingkat cemaran toksin yang minimal. Kita harus bersiap sebaik mungkin karena kemarau basah akan berlangsung sampai Agustus.
Because winter is here.
Data laporan penyakit pada bulan Mei 2025 tersebut didapatkan dari 4 wilayah yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
PENYAKIT AYAM PEDAGING/BROILER
Untuk data penyakit ayam pedaging/broiler bulan ini berkontribusi 29 kasus penyakit.
PENYAKIT AYAM PETELUR/LAYER
Sedangkan untuk data penyakit ayam petelur/layer bulan ini berkontribusi 42 kasus penyakit.
PREDIKSI PENYAKIT MEI 2025
Berdasarkan data surveillance selama 6 tahun, kami dapat memprediksi dominan penyakit yang akan muncul pada bulan-bulan tertentu. Untuk prediksi penyakit pada bulan Mei 2025, berdasarkan persentase kejadian penyakit pada bulan yang sama selama 6 tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
Berbagai ancaman masih akan dihadapi oleh pelaku usaha perunggasan di Indonesia pada bulan Juni 2025. Terutama ketika cuaca masuk ke dalam kemarau basah seperti ini. Tiga penyakit dengan probabilitas tertinggi adalah: ND 14%, CCRD 11%, dan CRD 10%.
Tiga penyakit dengan prediksi tertinggi pada ayam broiler adalah : CCRD (18%), ND (15%) dan IB (11%).
Sedangkan prediksi layer adalah probabilitas ND (13%), CRD (13%) dan Coryza (9%)
Prediksi ini dimaksudkan untuk membantu komunitas unggas meningkatkan program pencegahannya, bukan sebagai jaminan keakuratan.
Informasi lebih lanjut mengenai Disease Surveillance bisa di unduh pada kolom dibawah atau hubungi tim PT Ceva Animal Health Indonesia di lapangan.